Berita Detail




"Everything in the universe, and everything of man, would be registered at a distance as it was produced. In this way a moving image of the world will be established, a true mirror of his memory. From a distance, everyone will be able to read text, enlarged and limited to the desired subject, projected on an individual screen. In this way, everyone from his armchair will be able to contemplate creation, as a whole or in certain of its parts." - Paul Otlet

 

Pada tahun 1885 Paul Otlet dan Henry La Fontain menggarap suatu proyek Universal Bibliographic Repertory yaitu pembuatan indeks yang mampu mendokumentasikan seluruh informasi yang dipublikasi. Mereka menemukan suatu ide kemungkinan menghubungkan antara subjek dengan simbol sebagai suatu notasi. Dengan mengadopsi Dewey’s Decimal Classification yang ditulis oleh Melvin Dewey di tahun 1895. Buku dengan judul Handbook to the Universal Bibliographic Repertory (Manuel du Répertoire Bibliographique Universel) pada 1902-1907 ditebitkan dalam Perancis merupakan edisi pertama dari Universal Decimal Classification (UDC).  Hingga saat ini UDC telah diterjemahkan kedalam 40 bahasa berbeda. Tercatat pengguna UDC diseluruh dunia mencapai 130 negara yang terdiri dari perpustakaan, pusat dokumentasi, dan pusat informasi.

 

Diawal terbentuknya UDC berada dibawah naungan The International Federation for Information and Documentation (FID) yang didirikan pada 1895 di Brussel (Belgia). Adapun tujuan dari organisasi ini sebagai wadah dari pengembangan, pengaturan jaringan, penetapan prinsip-prinsip informasi, dan pengembangan profesional informasi.

 

Saat ini UDC dikembangkan dibawah naungan suatu organisasi nirlaba UDC Consortium (UDCC) dan dapat diakses melalui https://udcc.org/. Organisasi ini bertanggungjawab membuat strategi, pengaturan, dan mempromosikan terkait dengan UDC. Selain itu, organisasi ini juga sebagai wadah bagi seluruh pemangku kepentingan dalam pengembangan dan distribusi, penerbitan, mendukung penerbitan UDC dalam berbagai bahasa berbeda, mendukung penelitian UDC, pendidikan dan pelatihan berkenaan dengan UDC, dan melakukan pelestarian publikasi UDC.

 

Di Indonesia sendiri penggunaan notasi penomoran bahan perpustakaan menggunakan notasi UDC bisa terbilang sedikit, bila dibandingkan dengan penggunaan Decimal Dewey Classification (DDC). Salah satu lembaga yang menerapkan sistem notasi ini dalam mengelola bahan pustakannya adalah Pusat Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional (JDIHN) dibawah Badan Pembinaan Hukum Nasional. Pusat JDIHN mengelola dokumen hukum yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 33 Tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Nasional.

 

Karakteristik dokumen hukum serupa antara Pusat JDIHN dengan karakteristik dokumen dan informasi yang Paul Otlet dan Henry La Fontain kerjakan pada proyeknya. Dimana kombinasi angka, simbol, dan alphabet dapat lebih merepresentasikan suatu dokumen.

 

Keberadaan penerapan sistem notasi UDC bukan merupakan suatu hal yang baru di Indonesia. UDC menambah variasi dalam pengorganisasian bahan pustaka. Sehingga, secara nyata penerapan keilmuan dalam pengorganisasian pengetahuan dapat terlihat dan akan terus berkembang.

 

Referensi

About Universal Decimal Classification (UDC)

https://udcc.org/index.php/site/page?view=about

International Federation for Information and Documentation (FID)

https://uia.org/s/or/en/1100007289

Historical

http://archives.mundaneum.org/fr/historique

Paul Otlet

https://uia.org/paul-otlet-1868-1944

UDC History

https://udcc.org/index.php/site/page?view=about_history