Berlangsung secara virtual kegiatan Presentasi Tulisan Ilmiah Evaluasi OPAC (Online Public Access Catalog) Generasi Ketiga Badan Pembinaan Hukum Nasional yang disampaikan oleh M. Zahiruddin Nurdiansyah, pada Jumat 11 Februari 2022 hadir dalam presentasi ini seluruh pustakawan dan perwakilan dari Bagian Kepegawaian.

Pada kegiatan ini Zahiruddin mengemukakan ada 10 indikator  Marshall Breeding yang dijadikan tolak ukur penerapan OPAC Generasi Ketiga, yaitu 1) Single point of entry to all library resources, 2) State-of-the-art Web interface, 3) Enriched content, 4) Faceted navigation, 5) Simple keyword search box, 6) Relevancy, 7). Did you mean ...?, 8) Recommendations and related materials, 9) User contribution—ratings, reviews, comments, and tagging, 10) Really Simple Syndication Feed.

Dari 10 kriteria yang disampaikan bahwa saat ini baru 2 kriteria yang dimiliki OPAC BPHN melalui laman bphn.jdih.go.id  yaitu State of the art Web interface, dan  Simple Keyword Search Box. Sedangkan masih terdapat 8 kriteria yang harus dipenuhi oleh OPAC BPHN untuk dikategorikan sebagai OPAC Generasi ketiga.

Dalam materinya Zahiruddin menyampaikan bahwa jika dilihat dari segi tampilan, website perpustakaan Badan Pembinaan Hukum Nasional sudah baik dan perlu dipertahankan, namun tetap harus dilakukan pembaruan setiap tahunnya agar tetap dapat menarik perhatian pengguna dalam memanfaatkan website perpustakaan.

Dalam makalahnya Pada beberapa aspek kriteria OPAC BPHN masih harus berbenah sehingga kriteria OPAC Generasi Ketiga dapat disematkan. Kriteria yang masih belum terpenuhi sebaiknya dapat segera dilakukan pembenahan sehingga kualitas layanan informasi yang diberikan Website/OPAC Perpustakaan BPHN dapat berjalan efektif dan user friendly "ujarnya".

Harapanya OPAC BPHN dapat terus berkembang mengikuti kemajuan Teknologi dan Informasi. Sehingga temu kembali dokumen hukum dapat semakin baik. Pada akhirnya, dokumen hukum BPHN dapat memberikan kontribusi yang lebih dalam pembangunan hukum nasional.